Jumat, 16 Januari 2015

Nasehat Pernikahan

Bismillahirrahmanirrahim…

“Dengan Keyakinan Ilahiyah Aku Menikah”
Barakallahulaka wa Baraka alaika wajamaa bainakuma fiikhair

Menikahlah!!!
Untuk dua insan yang telah dipersatukan Allah, dalam sebuah ikatan yang suci
“Allahumma inni as aluka hubbaka wahubba man ahabbaka wahubba kulli amalin, yaqarribuu ilaa hubbika”
“Ya Allah sesungguhnya aku memohon cinta-MU, dan aku memohon cinta siapa saja yang mencintai-Mu, serta kecintaan terhadap amal yang mendekatkan kepada cinta-Mu”

Menikahlah!!! Karena nikah itu ibadah, nikah itu suci. Namun, jangan jadikan cinta sebagai landasannya, karena ia akan mudah rapuh. Tapi, jadikan Allah sebagai landasannya, niscaya akan bahagia dunia akhirat. InsyaAllah…

Saudaraku yang saling mencintai karena Allah. Yang ku takutkan dalam hidup ini adalah memiliki, yang ku takutkan setelah memiliki adalah mencintai, setelah mencintai jelas aku takut akan kehilangan. Sungguh berat bila kehilangan sesuatu yang ku miliki, apalagi sudah aku cintai.

Sepertinya akan lebih baik aku tak pernah mencintai apapun. Sebab aku takut kehilangan apa yang aku cintai. Sejujurnya, aku tak ingin memiliki apapun agar tak ada luka saat aku kehilangan. Tapi, ternyata bukankah semua yang aku miliki akan hilang? Lalu, kenapa aku terlalu mencintai seolah apa yang aku miliki tak akan pernah hilang untuk selamanya. Ternyata, aku telah salah memaknai cinta. Maafkan aku ya Rabb, cintaku hanya karena-MU

Wahai sang Qawwan yang dicintai Allah, renungkanlah…

Isteri yang kau nikahi tidak semulia Khadijah,
tidak setakwa Aisyah, ataupun setabah Fatimah,
namun percayalah…
isterimu adalah wanita yang punya cita-cita untuk menjadi wanita shalihah. Apabila berdiri dia akan berdiri dengan lurus. Apabila duduk dia akan duduk dengan sopan. Apabila bercakap dia akan tersenyum. Apabila melakukan sesuatu dia akan berusaha melakukannya dengan sempurna. Menaati suaminya, menjaga rumah tangganya dan mulia di hadapan Rabbnya.
kecantikannya…
Bukan karena perhiasan yang menghiasinya, bukan karena banyak orang yang memuji, dan bukan karena kekayaan yang dimilikinya. Melainkan, karena agama yang ia pilih, karena keimanan, ketakwaan dan keyakinan yang ia miliki.           

Wahai benteng yang kokoh yang dicintai Allah, Renungkanlah…

Suami yang menikahimu tidaklah semulia Muhammad Saw,
Tidak setakwa Ibrahim ataupun setabah Ayyub,
Apalagi setampan Yusuf.
Suamimu adalah lelaki akhir zaman yang mempunyai cita-cita membangun keturunan yang shaleh, menjadi qawwam yang dapat menghantarkanmu menuju perjumpaan dengan Allah di surga-Nya yang abadi.

Duhai suami yang shaleh…
Jangan pernah menginginkan menjadi raja di dalam istanamu. Jadikanlah isterimu seperti Hajar, wanita utama yang setia terhadap tugas suami (Ibrahim). Jadikanlah ia seperti Maryam, wanita utama yang menjaga kehormatannya. Jadikanlah ia seperti Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi tugas suaminya (Rasulullah Saw)
Duhai Isteri yang shalehah…

Jangan pernah engkau merasa ingin menjadi ratu dalam istanamu. Yang ingin selalu dimanja dan disayangi. Tapi, jadilah seorang isteri yang dapat menjadi benteng yang kokoh untuk raja di dalam istanamu. Jadilah engkau seperti Hajar, Maryam atau bahkan Khadijah yang selalu mendampingi suami tercinta dalam misi dakwahnya.
Ukhti… selamat berjuang menjadi wanita yang mulia

Untuk calon ayah yang dimuliakan Allah…

Apabila engkau telah menjadi seorang bapak. Jadilah engkau bapak yang bijaksana, layaknya Lukmanul Hakim. Jadilah bapak yang tegas, seperti Ibrahim. Jadilah bapak yang dipenuhi rasa kasih sayang, seperti Rasulullah Saw. Dan jadilah seorang bapak yang menjadikan anaknya mencintai Allah dan RasulNya. Berbakti seperti Yusuf, serta ketaatannya layaknya Ismail.


Untuk calon bunda yang dimuliakan Allah…

Apabila engkau telah menjadi seorang ibu. Jadilah ibu yang bijaksana yang dapat memberikan keteduhan, layaknya ibu seorang Nabi. Putera dan puteri kita hamba yang saleh dan shalehah, yang kelak akan menjadi mujahid dan mujahidahnya Allah.
           
            Akhi waukhti fillah yang dimuliakan Allah, sungguh kami mencintaimu karena Allah.


Sumber: Video Pernikahan Abi Fakhri Nabhan Rabbani
“Dengan Keyakinan Ilahiyah Aku Menikah”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar