Rabu, 11 Februari 2015

WANITA TERBAIK MENURUT RASULULLAH SAW


Rasulullah Saw pernah ditanya oleh para sahabat, " Siapakah wanita yang paling baik? Beliau menjawab: “Yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, taat jika diperintah suaminya dan tidak menyelisihi suami dalam diri dan hartanya dengan apa yang dibenci suaminya.” (HR. An Nasa’i, shahih). Beliau juga pernah ditanya, “Wanita yang bagaimana yang paling baik?” Beliau menjawab: “Jika dipandang (suami) ia menyenangkan, jika diperintah ia taat, dan ia tidak menyelisihi suaminya dalam perkara-perkara yang dibencinya, baik dalam diri maupu harta” (HR. Ahmad). Jadi kesimpulannya minimal ada 3 hal yang harus dilakukan jika ingin menjadi wanita terbaik;

1. MENYENANGKAN JIKA DIPANDANG

Menyenangkan tidak harus cantik fisik menurut banyak orang, yang kulitnya putih, hidungnya mancung, bibirnya seksi dan sebagainya. Bukan pula berarti bahwa yang bisa menjadi wanita terbaik hanyalah wanita-wanita cantik. Menyenangkan jika dipandang suami bukanlah semata soal kecantikan fisik. Tetapi ini lebih pada inner beauty, yakni kecantikan yang bersumber dari dalam jiwa. Wajahnya memancarkan aura keteduhan karena sering kena air wudhu, dan semakin indah dengan senyum saat bertemu suami. Ada pancaran keikhlasan di wajahnya, ada pancaran rasa syukur hidup sebagai istri bagi suaminya. Wajah yang tersenyum dan memancarkan keteduhan inilah yang menyenangkan suami. Sebaliknya, semahal apa pun make up seorang istri, ia takkan menyenangkan jika selalu cemberut, suka berkeluh kesah dan marah-marah.

Bukan berarti berhias untuk suami tidak perlu. Itu sangat perlu, terutama di saat-saat tertentu. Agar suami semakin senang, agar suami semakin sayang. Kecantikan di atas kecantikan. Jiwa yang cantik, ditambah dengan rias yang cantik. Jadi, untuk menjadi wanita terbaik, selalu berikan senyum terindah untuk suami dan berhiaslah secantik mungkin untuknya.

2. MENTAATI JIKA DIPERINTAH

Suami adalah pemimpin dan imam bagi istri. “Laki-laki adalah pemimpin bagi wanita” (QS. An Nisa’: 34). Wanita yang paling baik adalah wanita yang mentaati suaminya ketika diperintah. Sepanjang perintah itu tidak bertentangan dengan syariat Allah Swt. Termasuk, saat suami mengajaknya bercinta. Wanita yang baik, ia tidak akan menolak ajakan ini tanpa alasan yang syar’i.

Rasulullah Saw bersabda, “Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang, lantas si istri enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu Shubuh” (HR. Bukhari dan Muslim)

Di zaman modern ini, atas nama emansipasi dan kesetaraan gender, sering kali seorang istri tidak lagi mau mentaati suaminya. Terlebih ketika istri lebih tinggi dalam hal penghasilan, pendidikan atau kedudukan. Ia merasa gengsi diperintah suaminya. Ia justru berambisi menyetir kehidupan rumah tangganya. Akibatnya, keluarga menjadi berantakan dan berujung perceraian.

Betapa beruntungnya seorang istri yang berhasil melepaskan segala egonya dan hidup bahagia bersama suaminya. Ia mentaati perintahnya dan tidak mendurhakainya. Dan ia pun memenuhi syarat untuk menjadi wanita terbaik menurut Rasulullah Saw

3. MENJAGA DIRI DAN HARTA SUAMINYA

Yang terakhir adalah menjaga kehormatan dirinya dan menjaga harta suaminya terutama ketika suaminya sedang pergi. Ia senantiasa menjaga pesan suami dan tidak melanggar hal-hal yang dibencinya. Misalnya, suami tidak suka jika seseorang masuk ke rumahnya. Istri yang baik tidak boleh melanggarnya, tidak boleh memasukkan lelaki itu ke rumahnya. Apalagi jika orang yang tidak disukai oleh suami itu adalah laki-laki. Selain tidak memenuhi syarat menjadi wanita terbaik, hal itu juga dapat mendatangkan fitnah dalam keluarga.

Menjaga kehormatan diri sebagai muslimah dan sebagai seorang istri artinya juga menjaga tata pergaulan dalam Islam. Bahwa ia tidak boleh berduaan (khalwat) dengan laki-laki lain yang bukan mahramnya. Ia tidak ikhtilath yakni bercampur baur antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya. Ia senantiasa menutup auratnya. Ia menjaga kehormatan diri dengan tidak bersentuhan maupun bersalaman dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Ia menjaga cara berjalannya di depan laki-laki agar tidak menggoda mereka. Ia tidak memakai parfum yang dapat tercium laki-laki lain dan membangkitkan keinginan tidak terpuji mereka. Ia menjaga suaranya, tidak mendayu-dayu terhadap laki-laki lain yang bukan mahramnya.

Menjaga harta suaminya berarti ia tidak menggunakan harta suaminya kecuali dengan izinnya atau dengan kesepakatan mereka berdua. Jika suami sangat pelit, ia tetap tidak diperbolehkan mengambil harta suaminya tanpa izin kecuali untuk kebutuhan keluarga secukupnya, atau mengambil untuk berinfaq sebatas kewajaran tanpa memberikan kemudharatan kepada harta suaminya.

Sebagai tambahan, bahkan suatu hari nanti seorang WANITA SHOLEHAH diberikan kesempatan untuk memasuki surga sesuai dengan keinginannya sebagaimana Rasulullah Saw bersabda, “Jika seorang wanita menegakkan SHALAT 5 WAKTU, BERPUASA di bulan Ramadhan, MENJAGA KESUCIANNYA DAN MEMATUHI SUAMINYA, maka akan dikatakan kepadanya (di hari pengadilan), “Masuklah ke dalam surga dari pintu yang kamu suka.” (HR. Ahmad)

Subhanallah, AYO SEMANGAT untuk menjadikan diri sebagai wanita muslimah yang sholehah

SEMOGA BERMANFAAT, SILAKAN DI SHARE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar