Bismillahirrahmanirrahim…
“Dengan Keyakinan Ilahiyah Aku Menikah”
Barakallahulaka wa Baraka
alaika wajamaa bainakuma fiikhair
Menikahlah!!!
Untuk dua insan yang telah dipersatukan Allah, dalam sebuah
ikatan yang suci
“Allahumma inni as aluka hubbaka wahubba man ahabbaka wahubba
kulli amalin, yaqarribuu ilaa hubbika”
“Ya Allah sesungguhnya aku memohon cinta-MU, dan aku memohon
cinta siapa saja yang mencintai-Mu, serta kecintaan terhadap amal yang
mendekatkan kepada cinta-Mu”
Menikahlah!!! Karena nikah itu ibadah, nikah itu suci.
Namun, jangan jadikan cinta sebagai landasannya, karena ia akan mudah rapuh.
Tapi, jadikan Allah sebagai landasannya, niscaya akan bahagia dunia akhirat.
InsyaAllah…
Saudaraku yang saling mencintai karena Allah. Yang ku
takutkan dalam hidup ini adalah memiliki, yang ku takutkan setelah memiliki
adalah mencintai, setelah mencintai jelas aku takut akan kehilangan. Sungguh
berat bila kehilangan sesuatu yang ku miliki, apalagi sudah aku cintai.
Sepertinya akan lebih baik aku tak pernah mencintai apapun.
Sebab aku takut kehilangan apa yang aku cintai. Sejujurnya, aku tak ingin
memiliki apapun agar tak ada luka saat aku kehilangan. Tapi, ternyata bukankah
semua yang aku miliki akan hilang? Lalu, kenapa aku terlalu mencintai seolah
apa yang aku miliki tak akan pernah hilang untuk selamanya. Ternyata, aku telah
salah memaknai cinta. Maafkan aku ya Rabb, cintaku hanya karena-MU
Wahai sang Qawwan yang dicintai Allah, renungkanlah…
Isteri yang kau nikahi tidak semulia Khadijah,
tidak setakwa Aisyah, ataupun setabah Fatimah,
namun percayalah…
isterimu adalah wanita yang punya cita-cita untuk menjadi
wanita shalihah. Apabila berdiri dia akan berdiri dengan lurus. Apabila duduk
dia akan duduk dengan sopan. Apabila bercakap dia akan tersenyum. Apabila
melakukan sesuatu dia akan berusaha melakukannya dengan sempurna. Menaati
suaminya, menjaga rumah tangganya dan mulia di hadapan Rabbnya.
kecantikannya…
Bukan karena perhiasan yang
menghiasinya, bukan karena banyak orang yang memuji, dan bukan karena kekayaan
yang dimilikinya. Melainkan, karena agama yang ia pilih, karena keimanan,
ketakwaan dan keyakinan yang ia miliki.
Wahai benteng yang kokoh yang dicintai Allah, Renungkanlah…
Suami yang menikahimu tidaklah semulia Muhammad Saw,
Tidak setakwa Ibrahim ataupun setabah Ayyub,
Apalagi setampan Yusuf.
Suamimu adalah lelaki akhir zaman yang mempunyai cita-cita
membangun keturunan yang shaleh, menjadi qawwam yang dapat menghantarkanmu
menuju perjumpaan dengan Allah di surga-Nya yang abadi.
Duhai suami yang shaleh…
Jangan pernah menginginkan menjadi raja di dalam istanamu.
Jadikanlah isterimu seperti Hajar, wanita utama yang setia terhadap tugas suami
(Ibrahim). Jadikanlah ia seperti Maryam, wanita utama yang menjaga
kehormatannya. Jadikanlah ia seperti Khadijah, wanita utama yang bisa
mendampingi tugas suaminya (Rasulullah Saw)
Duhai Isteri yang shalehah…
Jangan pernah engkau merasa ingin menjadi ratu dalam
istanamu. Yang ingin selalu dimanja dan disayangi. Tapi, jadilah seorang isteri
yang dapat menjadi benteng yang kokoh untuk raja di dalam istanamu. Jadilah
engkau seperti Hajar, Maryam atau bahkan Khadijah yang selalu mendampingi suami
tercinta dalam misi dakwahnya.
Ukhti… selamat berjuang menjadi wanita yang mulia
Untuk calon ayah yang dimuliakan Allah…
Apabila engkau telah menjadi seorang bapak. Jadilah engkau
bapak yang bijaksana, layaknya Lukmanul Hakim. Jadilah bapak yang tegas, seperti
Ibrahim. Jadilah bapak yang dipenuhi rasa kasih sayang, seperti Rasulullah Saw.
Dan jadilah seorang bapak yang menjadikan anaknya mencintai Allah dan RasulNya.
Berbakti seperti Yusuf, serta ketaatannya layaknya Ismail.
Untuk calon bunda yang dimuliakan Allah…
Apabila engkau telah menjadi seorang ibu. Jadilah ibu yang
bijaksana yang dapat memberikan keteduhan, layaknya ibu seorang Nabi. Putera
dan puteri kita hamba yang saleh dan shalehah, yang kelak akan menjadi mujahid
dan mujahidahnya Allah.
Akhi waukhti fillah yang dimuliakan Allah, sungguh kami
mencintaimu karena Allah.
Sumber:
Video Pernikahan Abi Fakhri Nabhan
Rabbani
“Dengan Keyakinan
Ilahiyah Aku Menikah”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar