MENGAPA AKU HARUS TERJAGA....??!!
Allah SWT telah Memberikan Perintah pada setiap hambanya untuk menundukan padangan. Dalam firmanNya di Surat An-Nur ayat 30-31:
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya” (QS. An-Nuur : 30-31).
Dari ayat diatas dijelaskan bahwa sebelum kita menjaga kemaluan kita diwajibkan menjaga pandangan kita. Kenapa demikian..?? Karena pandangan adalah pancaran hati, awal dari segala masalah dan fitnah. Melalui pandangan seseorang bisa menilai orang lain, dari pandangan pula seseorang merasakan kekaguman, bahkan dari pandangan juga seseorang bisa menbayangkan hal yang tidak-tidak.
Pandangan seorang Muslim baik laki-laki maupun perempuan adalah dari segala hal yang telah diharamkan oleh Allah SWT, dan jangan sampai kita memandang hal lain selain hal yang sudah Allah halalkan untuk kita.
Berkata Ibnu Katsir Rahimahullah : "Kebanyakan para ulama menjadikan ayat ini sebagai dalil tentang haramnya wanita ataupun laki-laki memandang selain mahramnya baik dengan syahwat ataupun tanpa syahwat" (Tafsir Ibnu Katsir 3/345)
Jadi jangankan dengan syahwat, tanpa syahwat saja kita tetap harus menjaga pandangan kita. Ingatlah segala asal muasal fitnah berawal dari pandangan.
Dari Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah telah menegaskan dalam sabda beliau melalui:
"Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagi anak adam bagiannya dari zina, ia mengalami hal tersebut secara pasti. Kedua mata zinanya adalah pandangan, kedua telinga zinanya adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya dengan memegang dan kaki zinanya adalah berjalan dan hati berhasrat dan berangan-angan dan hal tersebut dibenarkan oleh kemaluan atau didustakannya".
Kenapa menjaga pandangan sangat penting untuk seorang mukmin? karena dari pandangan mata yang khianat itu awal timbul fitnah. Ketika mata memandang hal yang diharamkan apalagi memandang yang bukan muhrimnya, maka dikhawatirkan lewat pandangan itulah timbul angan-angan.
Terlebih bagi para muslimah, sangat diajurkan sekali untuk tetap terjaga dan menjaga diri dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya. Karena lewat memandanglah seorang lelaki bisa mengagumi, membayangkan dan hal buruk lainnya.
Maka alangkah jauh lebih baik kita para mukminah tetap menjaga pandangan diri dan pandangan orang lain.
Coba kita tengok akhlaq anak bangsa saat ini, tanpa malu para wanita mengumbar auratnya. Bahkan dengan bangganya para wanita memamerkan setiap lekuk tubuh yang ada pada dirinya. Padahal sudah jelas perintah Allah dalam firmannya pada para muslimah untuk menutup auratnya. Tapi sayangnya semua dianggap angin lalu. Hanya mereka yang terpilih saja yang benar-benar menjaga aurat dan menundukan pandangannya.
Maka jangan salahkan jika saat ini kasus pelecehan terhadap wanita ada dimana-mana. Bukan karena salah seorang pria yang tak mampu menundukan pandangan dan menahan syahwatnya. Tapi juga dari pancingan para wanita yang tanpa malu memamerkan sesuatu yang seharusnya ia jaga.
Ini hanya contoh kecil dari fenomena yang sudah tak asing lagi ada di sekitar kita. Bukan berarti kita sebagai seorang yang pahampun bisa terbebas dari fitnah ini. Ingatlah ketika seorang mukminah terbiasa melemah lembutkan cara bicaranya di depan laki-laki yang bukan mahramnya, maka jangan salahkan jika hal itu menyebabkan fitnah pada laki-laki tersebut.
Begitu juga dengan para laki-laki iapun harus mampu menundukan pandangan diri dan pandangan wanita yang bukan mahramnya. Karena seorang wanita pun tidak bisa terlepas dari angan-angan. Meski mungkin dampaknya tidak sedahsyat ketika seorang laki-laki yang tidak mampu menundukan pandangan.
Sesungguhnya setiap amal adalah tanggung jawab kita masing-masing. Tapi bayangkan jika dari sikap kita yang tidak menundukan pandangan dan suka mengumbar pesona, ada banyak orang yang jadi berangan-angan macam-macam melalui perantara sikap kita. Bukankah kita sudah menjadi fitnah untuk orang lain.
Bagaimana nanti tangguh jawab kita dihadapan Allah saat hari pembalasan. Seorang mukmin dan mukminah menjadi sumber fitnah bagi orang lain.
Kita sebagai seorang muslim tentulah ingin selalu terjaga, agar Allahpun memberikan kita pasangan yang mampu terjaga.
SEMOGA BERMANFAAT
Silakan di SHARE ya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar